"Lemahnya karakter seseorang menandakan tidak kokohnya suatu bangsa," ujarnya dalam workshop "Implementasi
Pendidikan Karakter di Sekolah", Rabu (25/5/2011) di Kampus Universitas
Muhammadiyah Prof dr Hamka (Uhamka), Jakarta Selatan.
Ia
mengatakan, karakter memiliki nilai psikologis yang bisa dikatakan
sebagai watak atau budi pekerti. Pendidikan karakter sendiri telah
dibangun oleh para pendiri bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Jauh
sebelum Indonesia merdeka, pendidikan karakter sudah dibangun, yang
nantinya menyatukan dan membentuk suatu peradaban bangsa," ujar Malik.
Ia
mencontohkan, pendidikan karakter mampu membawa kemajuan sebuah bangsa
seperti yang terjadi di Jepang pada 1945. Saat itu, negara Jepang hancur
lebur dibombardir oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Namun,
karena mempunyai karakter yang kuat, akhirnya Jepang mampu bangkit
kembali dari keterpurukan.
"Pendidikan karakter sangatlah penting bagi suatu bangsa. Buktinya, Jepang bisa bangkit kembali," kata Malik.
0 komentar:
Posting Komentar